AKSI NYATA MODUL 3.1
UPTD SDN 1 BANGODUA






Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Mulai dari sektor ekonomi yang rapuh sampai mempengaruhi sektor pendidikan. Dunia pendidikan selama kurang lebih dua tahun ini mengalami banyak sekali hambatan dan tantangan. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah sekarang sangat terbatas dan banyak menggunakan metode daring. Tidak semua sekolah dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, maka tiap guru dalam satuan pendidikan hendaknya memiliki cara alternatif agar para murid dapat belajar walau sedang berada di masa pandemi.

Seiring berjalannya program vaksinasi oleh pemerintah untuk masyarakat dan anak usia sekolah dasar,maka dibukalah kembali sekolah dengan pembelajaran tatap muka terbatas. Menghidupkan kembali suasana sekolah yang sempat pasif karena pandemi tidaklah mudah. Perlu sinergitas dan dukungan dari Kepala Sekolah dan rekan guru untuk menghidupkan kembali kegiatan sekolah.

Saya merasa sangat merindukan suasana sekolah yang riang dan ceria,oleh karena itu saya meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk menghidupkan kembali budaya positif di sekolah seperti piket umum
,senam pagi, sholat dhuha bersama dan kerja kelompok. Saya berkolaborasi dengan guru agama dan rekan guru lain untuk menjalankan budaya positif tersebut ,walaupun ada beberapa hambatan yang terjadi namun sebisa mungkin kami mendampingi murid-murid agar mereka dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan tertib dan alhamdulillah kegiatan-kegiatan tersebut bisa terlaksana.

Perasaan saya setelah melakukan aksi nyata ini yaitu senang. Saya merasa bahwa keputusan yang saya ambil bisa bermanfaat bagi murid-murid dan sekolah. Keputusan yang diambil juga atas dukungan Kepala Sekolah serta dukungan dari rekan guru yang membuat saya bersemangat melakukan aksi nyata budaya positif di sekolah. Respon murid-murid yang begitu antusias juga turut membangkitkan semangat para guru dalam mendampingi perkegiatan. Maknanya keputusan yang saya buat berkaitan dengan dilema etika yang saya pelajari dapat saya terapkan di sekolah.
 
Pembelajaran yang saya dapat dari aksi nyata ini adalah bahwa dalam menghadapi dilema etika di sekolah, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu membuat keputusan yang didasarkan atas paradigma dilema etika, prinsip pengambilan keputusan dan sembilan langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil harus berpihak pada murid karena semata-mata keputusan terbaik yang diambil demi kebaikan murid dan keberlangsungan sekolah.

Kedepannya saya akan terus belajar mengambil keputusan yang berpihak pada murid dengan selalu merefleksikan keputusan-keputusan yang sudah saya ambil demi mengambil pelajaran dari dilema etika yang terjadi. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, saya sejatinya bisa mengambil hikmah dari dilema etika yang terjadi. Melibatkan para guru dan panutan di sekolah juga perlu dilakukan dalam mengambil sebuah keputusan agar kita senantiasa mendapat pandangan secara luas mengenai dilema yang terjadi. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri - ciri Khusus Makhluk Hidup

PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID